Kota Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 167 km sebelah selatan Surabaya. Kota Blitar terkenal sebagai tempat dimakamkannya presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno.[1]
Selain disebut sebagai Kota Patria, kota ini juga disebut sebagai Kota PETA (Pembela Tanah Air) karena di bawah kepimpinanan Suprijadi, Laskar PETA melakukan perlawanan terhadap Jepang untuk pertama kalinya pada tanggal 14 Februari 1945 yang menginspirasi timbulnya perlawanan menuju kemerdekaan di daerah lain.
Ikan koi yang populer di Jepang dapat dibudidayakan dengan baik di kota ini sehingga memberikan julukan tambahan sebagai Kota Koi
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Blitar
Makanan khas dari Blitar yaitu sambel pecel yaitu sambal yang terbuat dari bahan alami yang berkhasiat dan dapat memanjakan mulut kita kawan
Budaya Tradisi Siraman Pusaka Gong Kyai Pradah dapat menambah rasa
persatuan dan kegotongroyongan antar warga Lodoyo. Selain itu
pelaksanaan tradisi tersebut juga dapat menambah pendapatan masyarakat
setempat. Kegiatan ini menjadi salah satu aset wisata budaya di Lodoyo
khususnya dan di Kabupaten Blitar pada umumnya.
http://www.javanologi.info/sib/index.php?page=detail&hal=karya&kode=BUD-00002
Ciri Khas
Museum dan perpustakaan ini memiliki berbagai koleksi buku dan
barang peninggalan Soekarno. Pengunjung pun bisa lebih banyak
memperoleh informasi tentang segala sesuatu berkaitan dengan sepak
terjang perjuangan Bung Karno.
Di kompleks itu juga terdapat
bangunan berbentuk joglo, ciri khas bangunan masyarakat Jawa, dengan
sebutan Cungkup Astana Mulyo, tempat jasad Bung Karno bersama kedua
orangtuanya dimakamkan.
Dengan nisan dari batu pualam besar
berwarna hitam, makam Bung Karno tampak anggun, berkarisma, dan penuh
wibawa. Pada batu nisan tertulis. "...Di sini dimakamkan Bung Karno,
Proklamator Kemerdekaan dan Presiden Pertama Republik Indonesia...
Penyambung Lidah Rakyat Indonesia....".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar